Rumah tangga adalah perpaduan
dua makhluk Allah yang berbeda, menyatu dalam ikatan pernikahan karena
kesepahaman dalam komitmen, walaupun di antara suami istri terdapat
kesamaan-kesamaan di berbagai urusan yang membuat mereka bersatu akan tetapi
sunnah Allah berkata bahwa tidak ada manusia yang sama persis, tidak terkecuali
suami dengan istri, tidak ada manusia yang sempurna yang bisa melayani,
memahami, mengerti pasangannya secara total, terkadang seorang suami atau istri
merasa kurang diperhatikan oleh pasangannya, dia beranggapan pasangannya tidak
memperhatikannya atau melakukan sesuatu yang keliru yang membuat haknya
dikurangi, sehingga muncullah kecemburuan darinya. Bagaimana bila pasangan Anda
cemburu?
1. Memaklumi
Pasangan Anda bukan malaikat,
dia adalah manusia, dia tidak mungkin lepas dari sisi-sisi kemanusiaan, suka
dan benci, rela dan marah pasti terjadi padanya, wajar kalau pasangan Anda
cemburu, tentu ada penyebabnya, maklumi dan terimalah, tidak perlu berpikir
negatif atau terlalu memikirkannya sehingga menambah beban berat Anda, tetapi
jangan pula dianggap angin lalu karena bisa jadi angin lalu tersebut berubah
besar sehingga menjadi angin ribut. Jadi sikapi dengan wajar dan proporsional,
ambil sisi positifnya, karena kata orang cemburu adalah tanda cinta, bila
pasangan cemburu berarti cintanya masih menyala, justru Anda patut waspada bila
suami atau dingin, acuh tak acuh terhadap apa yang Anda lakukan, bisa-bisa ini
adalah pertanda minimnya rasa memilikinya terhadap Anda.
2. Menenangkan
Kecemburuan mengandung amarah,
ia akan meninggi jika Anda memposisikan diri sebagai pemantik dan pengobarnya,
kalau Anda memposisikan diri ibarat air, maka itu akan merendahkan kemarahan pasangan.
Dari sini jika pasangan Anda cemburu maka bersikaplah tenang, tidak perlu
terpancing emosi dan ikut-ikutan membalas, karena hal itu ibarat mengipasi bara
api atau menyiramkan bensin ke dalam api. Di samping Anda mesti bersikap
tenang, Anda juga sebaiknya diam, biarkan pasangan Anda menumpahkan
kecemburuannya, tampung saja ibarat Anda adalah ember baginya, tidak perlu
menimpali atau membantah karena cemburu yang dilawan akan berubah menjadi
amarah.
3. Melakukan
Melakukan sesuatu yang positif
untuk meredakan cemburu pasangan. Memeluknya dan mendekapnya sambil membisikkan
kalimat-kalimat manis dan kata-kata indah adalah langkah mujarab, lebih-lebih
jika Anda melakukan dengan tulus dan dengan penuh perasaan, dijamin pasangan
Anda akan normal kembali.
4. Menghindari
4. Menghindari
Kecemburuan pasangan biasanya
terjadi karena suatu sebab, ada sesuatu pada diri Anda yang menurutnya keliru
dan tidak sejalan dengan keinginannya. Cari tahu apa itu dan setelah itu
hindari agar hal ini tidak terulang. Bukankah pengobatan terbaik adalah
pencegahan? Bukankah untuk menghilangkan asap Anda mesti memadamkan api? Ini
tentu menuntut Anda menyediakan kondisi yang menyenangkan bagi pasangan. Dengan
kondisi yang demikian maka pasangan akan merasa nyaman, bukankah kecemburuan seseorang
dipicu oleh ketidaknyamanan?
5. Membicarakan
Saya mengetahui walaupun
pasangan Anda cemburu kepada Anda, tidak secara otomatis dia berada di pihak
yang benar yang berhak untuk cemburu dan Andalah di pihak yang salah yang patut
dicemburui, belum tentu demikian karena pada umumnya masalah rumah tangga
terjadi hanya karena kesalahpamahan dalam menyikapi dan memandang.
Oleh karena itu Anda merasa perlu berbicara kepada pasangan untuk mendudukkan persoalan di tempat yang proporsional. Bicarakan dengan pasangan Anda, akan tetapi ada baiknya bila Anda bersabar sejenak menunggu suasana normal dan meredah, pada saat itulah Anda boleh berbicara. Jelaskan masalahnya dengan bahasa yang baik, halus, tidak menggurui, tidak menyudutkan dan tidak menyalahkan, insya Allah dengan cara ini pasangan bisa menyadari dan menerima pikiran-pikiran Anda, kalau pun, minimal sikapnya tidak sengotot sebelumnya. Wallahu a'lam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar